خذ عقيدتك
KHUDZ AQIDATAK (AMBILLAH AQIDAHMU) - Edisi 1
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an & As-Sunnah Ash-Shahihah[1]
Oleh : Syaikh Muhammad bin Jamiil Zainu rahimahullahu
✔️ Muqaddimah
Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya serta memohon ampun kepada-Nya. Dan kami memohon perlindungan kepada Allah dari kejelekan diri kami dan dari akibat perbuatan jelek kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang bisa memberikan hidayah kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Amma ba’du:
Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang penting tentang aqidah yang aku menjawabnya berdasarkan dalil dari Al-Qur’an dan hadits, agar para pembaca merasa tenang kepada jawaban yang benar. Hal ini dikarenakan aqidah tauhid merupakan pondasi kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat.
Semoga Allah memberikan manfaat kepada kaum muslimin dengannya dan menjadikannya ikhlas karena-Nya.
✔️ Hak Allah Atas Hamba
1. Soal: Apa hikmah Allah menciptakan kita?
Jawaban: Allah menciptakan kita untuk kita beribadah kepada-Nya dan kita tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dalilnya adalah firman Allah:
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyaat : 56)
Dan Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Hak Allah atas hamba-hamba-Nya adalah untuk mereka beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Soal: Apa definisi ibadah itu?
Jawaban: Ibadah adalah sebuah nama yang mencakup apa-apa yang Allah cintai dari ucapan dan perbuatan, seperti doa, shalat, menyembelih dan selainnya. Allah berfirman:
قُلۡ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحۡيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ
Katakanlah : Sesungguhnya shalatku, sesembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rab semesta alam.
(QS. Al-An’aam : 162)
Rasul r bersabda : Allah berfirman: Tidaklah hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang Aku wajibkan kepadanya. (HR.Bukhari)
3. Soal: Bagaimana caranya kita beribadah kepada Allah?
Jawaban: Kita beribadah kepada Allah sebagaimana yang telah Allah dan Rasul-Nya perintahkan/ajarkan.
Allah berfirman:
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَلَا تُبۡطِلُوٓاْ أَعۡمَـٰلَكُمۡ
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu. (QS. Muhammad : 33)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang beramal ibadah tidak mengikuti tuntunanku maka tertolak (tidak diterima). (HR. Muslim)
4. Soal: Apakah kita beribadah kepada Allah dengan diiringi rasa takut dan berharap?
Jawaban: Ya, kita beribadah kepada Allah dengan diiringi rasa takut dan berharap. Allah berfirman ketika mensifati orang-orang yang beriman:
يَدۡعُونَ رَبَّہُمۡ خَوۡفً۬ا وَطَمَعً۬ا
Mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap. (QS. As-Sajdah : 16)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Aku meminta kepada Allah surga dan aku berlindung kepada-Nya dari api neraka. (HSR. Abu Daud).
5. Soal: Apa makna al-ihsan dalam ibadah?
Jawaban: Al-ihsan adalah merasa diawasi oleh Allah ta’ala ketika beribadah. Allah berfirman:
ٱلَّذِى يَرَٮٰكَ حِينَ تَقُومُ
وَتَقَلُّبَكَ فِى ٱلسَّـٰجِدِينَ
Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat) dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. (QS. Asy-Syu’ara’ : 218-219)
Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Al-Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihat-Nya maka Dia melihatmu. (HR. Muslim)
BERSAMBUNG..
*******************
KHUDZ AQIDATAK (AMBILLAH AQIDAHMU) - Edisi 2
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an & As-Sunnah Ash-Shahihah [*]
Oleh : Syaikh Muhammad bin Jamiil Zainu rahimahullahu
✔️ Macam-macam Tauhid dan Faidah-faidahnya
1. Soal: Apa tujuan Allah mengutus para rasul?
Jawaban: Allah mengutus mereka untuk menyeru (manusia) agar beribadah kepada-Nya dan meniadakan kesyirikan dari-Nya. Allah berfirman:
وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِى ڪُلِّ أُمَّةٍ۬ رَّسُولاً أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّـٰغُوتَۖ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut. (QS. An-Nahl : 36)
Thaghut adalah setan yang menyeru untuk beribadah kepada selain Allah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Para Nabi adalah bersaudara dan agama mereka adalah satu. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Soal: Apakah tauhid Rabb (rububiyah) itu?
Jawaban: Meng-esa-kan Allah dalam perbuatan-Nya seperti masalah menciptakan, mengatur (alam semesta) dan selainnya. Allah berfirman:
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. (QS. Al-Fatihah : 2)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Ya Allah, Engkaulah Rabb langit dan bumi. (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Soal: Apakah tauhid ilah (uluhiyah) itu?
Jawaban: Meng-esa-kan Allah dalam ibadah seperti berdoa, menyembelih, dan bernadzar.
Allah berfirman:
وَإِلَـٰهُكُمۡ إِلَـٰهٌ۬ وَٲحِدٌ۬ۖ لَّآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحۡمَـٰنُ ٱلرَّحِيمُ
Dan sesembahanmu adalah sesembahan yang Maha Esa. Tidak ada sesembahan yang haq melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah : 163)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Maka jadikan dakwahmu pertama kali kepada mereka tentang syahadat Laa Ilaha Illallah. (HR. Bukhari dan Muslim)
Di dalam riwayat Bukhari dengan redaksi: agar mereka mentauhidkan Allah.
4. Soal: Apakah tauhid asma’ dan sifat Allah itu?
Jawaban: Menetapkan apa yang Allah sifatkan tentang diri-Nya di dalam Al-Qur’an atau yang disifati Rasul-Nya di dalam hadits-hadits yang shahih sesuai dengan hakikatnya tanpa ditakwil, tanpa diserahkan (maknanya kepada Allah), tanpa diserupakan (dengan makhluk), dan tanpa dinafikan. Seperti sifat istiwa’ (tinggi), turun, tangan, dan selainnya sesuai dengan kesempurnaan-Nya.
Allah berfirman:
لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَىۡءٌ۬ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Maha melihat. (QS. Asy-Syuura : 11)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Allah turun setiap malam ke langit dunia. (HR. Muslim)
Yaitu turun sesuai dengan kebesaran-Nya yang tidak menyerupai seorang pun dari makhluk-Nya.
5. Soal: Dimana Allah?
Jawaban: Allah di atas 'Arsy yang berada di atas langit.
Allah berfirman:
ٱلرَّحۡمَـٰنُ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ ٱسۡتَوَىٰ
Allah yang Maha Pemurah tinggi di atas 'Arsy. (QS. Thaha : 5)
Istawa artinya tinggi, sebagaimana yang disebutkan di dalam shahih Bukhari.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah mencatat (takdir makhluk-Nya)...dan itu ada disisi-Nya di atas 'Arsy. (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Soal: Apakah Allah bersama kita?
Jawaban: Allah bersama kita dengan pendengaran-Nya, penglihatan-Nya dan ilmu-Nya.
Allah berfirman:
قَالَ لَا تَخَافَآۖ إِنَّنِى مَعَڪُمَآ أَسۡمَعُ وَأَرَىٰ
Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir, Sesungguhnya aku beserta kamu berdua, aku mendengar dan melihat". (QS. Thaha : 46)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya kalian berdoa kepada Dzat Yang Maha Mendengar Yang Maha Dekat dan Dia bersama kalian (dengan ilmu-Nya). (HR. Muslim)
7. Soal: Apa faidah tauhid?
Jawaban: Faidah tauhid adalah (membuahkan) keamanan di akhirat dari adzab dan (memperoleh) hidayah di dunia serta dapat menghapuskan dosa.
Allah berfirman:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَمۡ يَلۡبِسُوٓاْ إِيمَـٰنَهُم بِظُلۡمٍ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمُ ٱلۡأَمۡنُ وَهُم مُّهۡتَدُونَ
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-An’aam : 82)
Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Hak hamba atas Allah adalah untuk Dia tidak mengadzab orang yang tidak berbuat syirik kepada Allah sedikitpun. (HR. Bukhari dan Muslim).
BERSAMBUNG..
—------------------------------------------------—
[*] Diterjemahkan dari kitab “Khudz Aqidataka minal kitab wa as-sunnah ash-shahihah” oleh Syaikh Muhammad bin Jamiil Zainu rahimahullahu.
http://bit.ly/2Al6Ozc
—------------------------------------------------—
Komentar
Posting Komentar