Sifat musyabahah dan mubalaghoh
NAHWU SHARRAF (39) ISIM FAIL,ISIM MAF’UL DAN SIFAT MUSYABBIHAT | SIGHAT MUBALAGHAH
ISIM FAIL,ISIM MAF’UL DAN SIFAT MUSYABBIHAT
Isim fail ialah: Isim musytaq yang dibentuk untuk menunjukkan arti orang yang berbuat atau orang yang melakukan pekerjaan. Adapun wazan-wazan untuk membentuk isim fa’il adalah sebagai berikut:
a) jika dari fiil tsulatsi mujarrod maka berwazan ﻓﺎﻋﻞ
Contoh: ﻛﺘﺐ = ﻛﺎﺗﺐ
Namun apabila ain fiilnya berupa alif maka alifnya harus diganti dengan hamzah
Contoh ﻗﺎﻝ = ﻗﺎﻧﻞ ﺑﺎﻉ = ﺑﺎﻧﻊ
Dan apabila Lam fiilnya berupa huruf illat maka lam fiilnya tersebut harus dibuang bila waktu rafa’ atau jar ,dan tetap apabila waktu nasab
Contoh ﺩﻋﻲ = ﺩﺍﻉ ﺩﺍﻋﻴﺎ :
b) Jika terdiri dari ghoiru tsulasi mujarrod maka isim failnya terbentuk dari fiil mudhoriknya,hanya saja huruf mudhoriknya diganti dengan mim yang berharakat dhommah dan huruf sebelum akhir dibaca kasrah
Contoh ﺩﺣﺮﺝ = ﻳﺪﺣﺮﺝ ﻣﺪﺣﺮﺝ
Namun apabila huruf sebelum akhir yang ada pada fiil mudhorik tersebut berupa alif maka cukup mengganti huruf mudhoriknya saja dengan mim yang berharakat dhommah
Contoh: ﺍﺣﺘﺎﺭ ﻳﺤﺘﺎﺭ = ﻣﺤﺘﺎﺭ
Isim maf’ul ialah: Isim musytaq yang dibentuk dari fiil dan isim tersebut menunjukkan arti yang dijatuhi atau dikenai suatu pekerjaan
Contoh: ﻣﻨﺼﺆﺭ :
Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut:
a) Apabila dari fiil tsulasi mujarrod maka mengikuti wazan ﻣﻔﻌﺆﻝ
Contoh: ﻛﺘﺐ = ﻣﻜﺘﺆﺏ
Namun apabila ain fillnya dari fiil mudhoriknya terdiri dari wawu atau ya’ maka isim maf’ulnya sama dengan fiil mudhoriknya,hanya saja huruf mudhoriknya diganti dengan huruf mim Contoh ﻗﺎﻝ ﻳﻘﻮﻝ = ﻣﻘﻮﻝ :
Apabila ain fiilnya,fiil mudhorik terdiri dari alif maka alifnya harus diganti dengan aslinya
Contoh ﺧﺎﻑ ﻳﺨﺎﻑ = ﻣﺤﻮﻑ :
Dan apabila lam fiilnya berupa huruf illat maka berlaku hukum i’lal padanya
Contoh: ﻏﺰﺍ ﻳﻐﺰﻭ = ﻣﻐﺰﻭ
b) Apabila dari selain fiil tsulasi mujarrod maka isim maf’ulnya terbentuk dari fiil mudhoriknya.Yaitu dengan mengganti huruf mudhoroahnya pada mim yang berharakat dhommah dan huruf sebelum akhir dibaca fathah.
Contoh ﺍﺧﺮﺝ = ﻳﺨﺮﺝ ﻣﺨﺮﺝ :
3) Sifat Musyabbihat ialah: Sifat yang dibentuk untuk seseorang yang berbuat tetapi tidak dari segi pekerjaan namun ia merupakan sifat yang tetap.
Adapun wazan sifat musyabbihat itu pada umumnya ialah :
a) Apabila fiilnya berwazan ﻓﻌِﻞ maka sifat musyabbihatnya adalah berwazan:
1] ﻓَﻌِﻞٌ muannatsnya ﻓَﻌِﻠَﺔٌَََ dan ini apabila menunjukkan arti susah atau senang
Contoh: ٌﺡِﺮﻓَ – ﻓَﺮْﺡٌ ﻓَﺮْﺣَﺔٌ
2] ﺍَﻓْﻌَﻞ muannatsnya ﻓَﻌْﻼَﺀُ dan ini apabila menunjukkan arti warna atau cacat
Contoh: ﺣَﻤٍﺮَ – ﺍَﺣْﻤَﺮُ ﺣَﻤْﺮَﺍﺀٌ
3] ﻓَﻌْﻼَﻥٌ muannatsnya ﻓَﻌْﻠﻰ ini menunjukkan arti kosong atau penuh
Contoh : ﻋَﻄٍﺶَ – ﻋَﻄْﺸًﺎﻥُ ﻋَﻄﺸﻰ
b) Apabila fiilnya berwazan ﻓَﻌُﻞَ maka sifat musyabbihatnya adalah berwazan ﻓَُﻌُﻞٌ ﻓََﻌِﻴْﻞٌ ﻓَﻌُﺆْﻝٌ ﻓَﻌَﺎﻝٌ ﻓُﻌَﺎﻝٌ ﻓَﻌْﻞٌ ﻓِﻌْﻞٌ ﻓَﻌْﻞٌ ﻓَﻌَﻞٌ
c) Apabila fiilnya berwazan ﻓََﻌَﻞَ maka sifat musyabbihatnyaﻓَﻴْﻌِﻞٌ
Contoh: ﺳﺎﺩ = ﺳﻴﺪ ﻣﺎﺕ = ﻣﻴﺖ
PERBEDAAN ISIM FA’IL DENGAN SIFAT MUSYABBAHAT
Perbedaan isim fa’il dengan sifat musyabbahat bisa dilihat dari lima wajah,
a. Sifat musyabbahat menunjukkan pada sifat yang tetap ( tsubut ), sedangkan isim fa’il menunjukkan pada sifat yang baru atau terbaharui ( huduts atau tajaddud ).
b. Terjadinya isim fa’il adalah pada salah satu zaman, sedangkan sifat musyabbahat untuk makna yang langgeng dan hadir.
c. Sifat musyabbahat dibuat dari fi’il lazim secari qiyasi dan tidak boleh dari fi’il muta’addi kecuali sama’i, sedangkan isim fa’il mutlak bisa dibuat dari fi’il lazim dan fi’il muta’addi.
d. Sifat musyabbahat tidak harus berlaku mengikuti wazan fi’il mudlari’nya pada harakat dan sukun-sukunnya kecuali jika dibuat dari selain fi’il tsulatsi mujarrad, sedangkan isim fa’il mutlak harus mengikuti harakat dan sukun-sukunnya fi’il mudlari’nya.
e. Sifat musyabbahat boleh diidlafahkan kepada fa’ilnya, bahkan dianggap baik, sedangkan isim fa’il tidak diperbolehkan.
Isim maf’ul, seperti halnya sifat musyabbahat, boleh diidlafahkan kepada fa’ilnya, karena fa’il tersebut asalnya adalah maf’ul, seperti ( ﺧَﺎﻟِﺪٌ ﻣَﺠْﺮُﻭﺡُ ﺍﻟْﻴَﺪِّ ) yang asalnya adalah ( ﻣَﺠْﺮُﻭﺟَﺔٌ ﻳَﺪُﻩُ ). Adapun pengidlafahan isim fa’il kepada maf’ulnya adalah diperbolehkan, seperti ( ﺍﻟْﺤَﻖُّ ﻗَﺎﻫِﺮُ ﺍﻟْﺒَﺎﻃِﻞِ )
.
▪SIGHAT MUBALAGHAH
Menunjukknan makna banyak atau lebih atas apa yang telah ditunjukkan oleh isim fail
Contoh: زيد الصديق قوله
Artinya: (Zaid yang sangat dipercaya ucapannya)
B. Bentuk dan Wazan mubalaghoh
Sighot mubalaghoh tercetak dari isim fail dengan lima sighot yaitu: ﻓَﻌِﻞٌ , ﻣِﻔْﻌَﺎﻝٌ , ﻓَﻌَّﺎﻝٌ , ﻓَﻌُﻮْﻝٌ , ﻓَﻌِﻴْﻞٌ
Sighot mubalaghoh kebanyakan datang dari fiil tsulatsi, namun ada juga yang datang dari selain tsulasi. Bahkan sighot-sighot ini banyak ditemukan di al-qur’an.
a. ﻓَﻌِﻞٌ Dengan di fathah fa’nya dan di dikasroh ainnya
Misal: ﻣَﻠِﻚِ ﺍﻟﻨّﺎﺱِ
Artinya: Yang merajai manusia (Q.S an-Nas:2)
b. ﻣِﻔْﻌَﺎﻝٌ Dengan disukun fa’nya dan di fathah ainnya
Misal: ﺍِﻥّ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻣِﺮْﺻَﺎﺩًﺍ
Artinya: (sesungguhnya neraka jahanam itu adalah tempat pengintai)
c. ﻓَﻌَّﺎﻝٌ Dengan di fathah fa’nya dan ditasydid ainnya
Misal: ﻭَﻻَ ﺗُﻄِﻊْ ﻛُﻞَّ ﺣَﻠَﺎﻑٍ ﻣَﻬِﻴْﻦٍ ﻫَﻤَّﺎﺯ ٍ ﻣَﺸَّﺎﺀٍ ﺑِﻨَﻤِﻴْﻢٍ
ﻣَﻨَّﺎﻉٍ ﻟِﻠْﺨَﻴْﺮِ ﻣُﻌْﺘَﺪٍ ﺃَﺛِﻴْﻢٍ
Artinya: Dan janganlah engkau patuhi orang-orang yang suka menghina, suka mencela, yang kian kemari menyebar fitnah, yang merintangi segala yang baik, yang melampaui batas dan banyak dosa (Q.S al-Qalam:10-12)
d. ﻓَﻌُﻮْﻝٌ Dengan difathah fa’nya dan di dhommah ainnya
Misal: ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻏَﻔُﻮْﺭٌ ﺭَﺣِﻴْﻢٌ
Artinya: (sesungghnya allah maha pengampun dan maha penyayang)
e. ﻓَﻌِﻴْﻞٌ Dengan difathah fa’nya dan dikasroh ainnya
Misal: ﻓِﻴْﻬَﺎ ﻳُﻔْﺮَﻕُ ﻛُﻞُّ ﺃَﻣْﺮٍ ﺣَﻜِﻴْﻢٍ
Artinya: (Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah)
Dan terdapat sighot lain selain lima sighot tadi yang menunjukkan arti sangat.
a. ﻓِﻌِّﻴْﻞ Dengan dikasroh fa’nya dan ditasydid ainnya
Missal: ﻳُﻮْﺳُﻒ ﺍَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻝﺻِّﺪِّﻳْﻖ ُ
Artinya: (yusuf, hai orang yang amat dipercaya)
b. ﻣِﻔْﻌِﻴْﻞٌ Dengan disukun fa’nya dan dikasroh ainnya
Missal: ﻭَﻻَ ﻳَﺤُﺾُّ ﻋَﻠَﻰ ﻃَﻌَﺎﻡِ ﺍﻟْﻤِﺴْﻜِﻴﻦِ
Artinya: (Dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin)
c. ﻓُﻌُﻞٌّ Dengan didhommah fa’nya dan ainnya
Missal: ﻋُﺘُﻞٍّ ﺑَﻌْﺪَ ﺫﻟِﻚَ ﺯَﻧِﻴْﻢ
Artinya: (yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya)
d. ﻓَﻴْﻌُﻮْﻝٌ Dengan difathah fa’nya dan didhumah ainnya
Misal: ﺍﻟﻠّﻪُ ﻻَ ﺍِﻟﻪَ ﺇﻻَّ ﻫُﻮَ ﺍﻟﺤَﻲُّ ﺍﻟﻘَﻴُّﻮْﻡ
Artinya: ( . Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya.)
e. ﻓُﻌَّﺎﻝٌ Dengan didhomah fa’nya dan ditasydid ainnya
Misal: ﻭَﻣَﻜَﺮُﻭْﺍ ﻣَﻜْﺮًﺍ ﻛُﺒَّﺎﺭًﺍ
Artinya: (Dan melakukan tipu daya yang amat besar).
f. ﻓُﻌُّﻮْﻝٌ Dengan didhommah fa’nya dan ditasydid ainnya [14]
Misal: ﺍَﻟْﻤَﻠِﻚُ ﺍﻟْﻘُﺪُّﻭْﺱُ ﺍﻟْﺴَّﻼَﻡُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦُ ﺍﻟْﻤُﻬَﻴْﻤِﻦُ
Artinya: (Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara)
Sihgot mubalaghoh qiyasi mempunyai beberapa ketentuan hukum, diantaranya:
1. Ia dibentuk sighat dari fi’il tsulasi mutasharif sertamuta’adi, selain sighah ﻓَﻌّﺎﻝٌ . Sebab, ia dibentuk dari sighat fiil tsulasi lazim dan muta’adi seperti ayat al-qur’an Q.S al-Qalam:10-12.
2. Wazan-wazan tersebut tidak berlaku menurut ketentuan lazim harakat dan sukun mudhari’nya.
3. Disamping dua ketentuan tersebut juga mengikuti semua ketentuan isim fa’il dari sisi tidak memakai alif lam atau memakai alif lam.
Komentar
Posting Komentar